Bupati Kapuas H. Muhammad Wiyatno didampingi Asisten II Setda Kapuas Kusmiatie, Kepala BPS Kapuas Ahmad Nasrullah, serta sejumlah kepala OPD mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual dari Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Kapuas, Selasa (04/11/2025).
Kuala Kapuas, berita4terkini.com – Pemerintah Kabupaten Kapuas mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) secara virtual yang dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Selasa (4/11/2025). Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Menteri Pertanian, perwakilan Kementerian Perdagangan, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti, serta Plt. Deputi II Kantor Staf Presiden Telisa Aulia Falianty.
Turut hadir pula perwakilan dari Satgas Pangan Polri, Kejaksaan Agung, Mabes TNI, dan Bulog. Sementara itu, dari Kabupaten Kapuas, kegiatan diikuti langsung oleh Bupati Kapuas H. Muhammad Wiyatno, Asisten II Setda Kapuas Kusmiatie, Kepala BPS Kapuas Ahmad Nasrullah, sejumlah kepala OPD terkait, serta undangan lainnya dari Ruang Rapat Rumah Jabatan Bupati Kapuas.
Dalam paparannya, Mendagri Tito Karnavian menyampaikan bahwa inflasi nasional pada Oktober 2025 berada di angka 2,86 persen (year-on-year), masih dalam rentang sasaran pemerintah yakni 1,5 hingga 3,5 persen. Secara bulanan (month-to-month), inflasi tercatat sebesar 0,28 persen. Adapun komoditas penyumbang inflasi terbesar antara lain emas perhiasan, cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan wortel.
Kepala BPS RI Amalia Adininggar Widyasanti menambahkan, tiga provinsi dengan tingkat inflasi bulanan tertinggi pada Oktober 2025 adalah Banten (0,57%), Kalimantan Tengah (0,52%), dan Kepulauan Bangka Belitung (0,49%). Di Kalimantan Tengah, penyumbang utama inflasi berasal dari kenaikan harga emas perhiasan, daging ayam ras, ikan gabus, beras, telur ayam ras, dan semangka.
Sementara itu, berdasarkan laporan TPID Kabupaten Kapuas, inflasi di Kabupaten Kapuas pada Oktober 2025 turut dipengaruhi oleh beberapa komoditas bahan pangan dan nonpangan. Komoditas penyumbang inflasi bulanan di Kabupaten Kapuas antara lain ikan gabus (0,23%), telur ayam ras (0,10%), beras (0,10%), emas perhiasan (0,08%), dan semangka (0,07%).
Untuk menjaga stabilitas harga, Pemerintah Kabupaten Kapuas melalui TPID telah melakukan berbagai langkah konkret, di antaranya pemantauan perkembangan harga komoditas pangan harian di ibu kota kabupaten dan di 17 kecamatan melalui petugas enumerator, publikasi harga pangan secara harian melalui media sosial Dinas Dagperinkop, serta pengembangan komoditas hortikultura aneka cabai dan varietas unggul padi.
Selain itu, TPID Kapuas juga melaksanakan operasi pasar murah di sejumlah kecamatan pada Oktober 2025. Operasi pasar pertama dilaksanakan di Kecamatan Selat pada 6 Oktober dengan 650 paket sembako berisi beras premium, gula pasir, dan minyak goreng yang dijual dengan harga tebus Rp20.000 per paket. Kegiatan serupa juga digelar di Kecamatan Kapuas Hilir, Kapuas Timur, Kapuas Murung, dan Dadahup dengan total 3.200 paket untuk masyarakat kurang mampu.
Melalui upaya tersebut, Pemerintah Kabupaten Kapuas menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan nasional untuk menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat, sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri agar setiap daerah memperkuat sinergi dan inovasi dalam pengendalian inflasi. (NN)













