Anggota DPRD Murung Raya Tuti Marheni
Puruk Cahu, berita4terkini.com – Anggota DPRD Murung Raya Tuti Marheni menyoroti risiko pernikahan usia dini yang tidak hanya berdampak pada kesehatan ibu dan anak, tetapi juga menimbulkan persoalan sosial seperti meningkatnya angka putus sekolah, kekerasan dalam rumah tangga, hingga stunting.
Ia, mengapresiasi langkah strategis Pemkab Mura yang menginisiasi edukasi berbasis komunitas sebagai upaya jangka panjang dalam pencegahan pernikahan usia dini. Fokus utama program tersebut diarahkan pada peningkatan kualitas pola asuh anak oleh para ibu muda.
Tuti berharap pemerintah, melalui dinas terkait, terus menggencarkan kegiatan sosialisasi di setiap posyandu, khususnya menyasar ibu muda. Edukasi ini dilakukan secara interaktif, mencakup penyampaian materi mengenai pola asuh positif yang mendorong anak berpikir kritis dan percaya diri, pemahaman tentang dampak negatif pernikahan dini dari sisi biologis, psikologis, maupun sosial, serta diskusi terbuka sebagai wadah berbagi pengalaman untuk membentengi remaja desa.
“Diharapkan peran aktif Pemerintah Desa melalui ibu-ibu PKK dan kader kesehatan desa juga bisa turut menyampaikan pandangan mereka mengenai peran orang tua dalam mencegah pernikahan dini, sekaligus menghadapi tantangan pola asuh di lingkungan pedesaan yang sehat,” ujar Tuti, Jumat (22/8/25).
Evaluasi kegiatan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa edukasi semacam ini efektif dalam meningkatkan kesadaran ibu muda tentang pentingnya pola asuh serta bahaya pernikahan dini. Beberapa indikator capaian di antaranya adalah meningkatnya pemahaman peserta mengenai pola asuh yang efektif, bertambahnya kesadaran tentang dampak pernikahan dini, hingga terbentuknya komunitas belajar antar ibu muda di desa sebagai bentuk keberlanjutan program.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi masyarakat dan pemerintah desa untuk terus menyuarakan pentingnya perlindungan anak dan peningkatan kualitas pengasuhan di lingkungan keluarga agar anak terhindar dari stunting. (Ksp)
