
Kuala Kapuas, Berita4terkini.com – Pemerintah Kabupaten Kapuas menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang terdampak banjir di daerah bagian hulu Kabupaten Kapuas telah mengakibatkan meluapnya sungai Kapuas hingga menggenangi pemukiman di 26 desa di tiga kecamatan, Mandau Talawang, Pasak Talawang dan Kecamatan Mantangai.
Penyerahan bantuan ini, dihadiri langsung oleh Bupati HM Wiyatno hingga melepas keberangkatan logistik untuk warga terdampak banjir.
Selain Melepas Bantuan untuk korban terdampak Banjir, dalam kesempatan tersebut, didampingi Wakil Bupati Dodo, SP, Sekretaris Daerah Drs. Septedy, M.Si, Wakapolres Kapuas Kompol R. Nababan, Pasilog Kodim 1011 KLK Lettu Inf. Taras Hartadi dan sejumlah Kepala OPD di lingkungan Pemkab Kapuas, Bupati Kapuas H. M. Wiyatno juga menyerahkan Perahu Karet bermesin tempel berkekuatan 25 Horse Power yang diterima langsung Camat Mantangai Yubderi.
Dalam laporannya, PLT. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kapuas Ahmad M. Saribi, S.Si, MT, menyampaikan bahwa pertama kali menerima laporan banjir di (5/3) dan hingga hari ini Minggu (16/3/2025)
Total korban terdampak sebanyak 7.139 KK atau setara dengan 18.748 jiwa, sedangkan bantuan yang disalurkan berupa Beras, minyak goreng,gula, kopi, teh, susu kental manis, sarden, kecap dan biscuit.
Sementara Bupati Kapuas mengatakan penyaluran bantuan ini sebagai bukti bahwa pemerintah daerah hadir disaat masyarakat mengalami musibah.
“Bantuan ini merupakan wujud kepedulian pemerintah terhadap kesulitan yang dihadapi warga yang terdampak banjir, selain itu, tentunya ini juga bukti kehadiran pemerintah untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terdampak banjir. Semoga memberi manfaat,” ucap Bupati Kapuas pada Minggu (16/3/2025).
Plt. Pelaksana Tugas Kepala BPBD Kapuas, Ahmad M Saribi menegaskan bahwa pemberian Sarpras merupakan lmplementasi program Kecamatan Tangguh Bencana (Kencana) dan Desa Tangguh Bencana (Destana) di Kabupaten Kapuas yang sumber dananya bersumber dari APBD Kabupaten Kapuas melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) UTahun Anggaran 2025. (red/nn)