
Palangka Raya, Berita4terkini.com – Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Kota Palangka Raya melaksanakan supervisi asesmen diagnostik di awal tahun ajaran 2025/2026 bagi siswanya, Selasa (22/7/2025).
Kepala MIN 5 Kota Palangka Raya H. Muhamad Asran Dirun selaku supervisor mengatakan bahwa asesmen diagnostik penting dilaksanakan guru, sebagai langkah awal untuk melakukan pemetaan kemampuan siswa di awal masuk tahun ajaran baru.
Dengan adanya data awal kemampuan siswa tersebut, guru dapat dengan mudah menyusun strategi pembelajaran siswa sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya, ujar Asran.
lebih lanjut, Asran menyebutkan bahwa asesmen diagnostik bagi siswa itu meliputi asesmen kognitif dan asesmen nonkognitif.
Asesmen kognitif bertujuan untuk mengetahui pemahaman konsep, keterampilan berpikir, dan penguasaan materi pelajaran siswa. Sedangkan asesmen nonkognitif bertujuan untuk mengidentifikasi aspek non-kognitif siswa, seperti kondisi emosional, sosial, minat, dan gaya belajar siswa.
Hasil supervisi Paraswati Ayu Lestari guru kelas III telah melaksanakan asesmen diagnostik pada Senin, 21 Juli 2025 dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia dimana siswa menjawab soal dengan mencocokkan pernyataan pada gambar yang tersedia dan menjawab pertanyaan dari sebuah bacaan.
Sedangkan Mega Dwi Kaputri guru kelas IV pada mata pelajaran Matematika melaksanakan asesmen diagnostik pada Sabtu, 19 Juli 2025. Siswa menjawab soal penjumlahan dan pengurangan pada bilangan ratusan dalam bentuk menurun dan soal cerita.
Hasil asesmen kedua guru tersebut menunjukkan bahwa di kelas III siswa sebagian besar bisa membaca lancar tetapi masih ada ditemukan beberapa orang yang lambat dalam membaca dan menulis. Sedangkan di kelas IV, siswa masih perlu banyak latihan dalam hal pengurangan dengan sistem meminjam dan latihan soal Matematika dalam bentuk cerita.
Asran berharap dari hasil asesmen yang telah dilaksanakan, guru dapat memberikan pendekatan secara personal terhadap siswa yang masih kurang dan memperbanyak berlatih dalam mengerjakan soal pengurangan sistem meminjam dan memahami isi cerita, pungkasnya. (MR)