Palangka Raya, Berita4terkini.com – Seekor buaya jenis sapit atau senyulong dengan panjang sekitar 3 meter telah dihibahkan oleh pemiliknya, Hartany Soekarno, seorang jurnalis senior, kepada Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah. Buaya yang diberi nama “Kubu” ini akan menjadi bagian dari koleksi fauna di Hutan Kota Nyaru Menteng, Palangka Raya.
Hartany Soekarno menjelaskan bahwa buaya sapit tersebut tidak tergolong jenis yang ganas. Ia menemukan buaya itu sekitar 22 tahun yang lalu saat masih bayi, dengan panjang hanya 25 cm. Sang buaya kecil ditemukan di samping induknya yang mati akibat terjerat perangkap ikan milik warga. Kondisinya saat itu hampir sekarat, namun Hartany berhasil menyelamatkan dan memeliharanya hingga dewasa. “Buaya ini merupakan pemakan ikan dan sangat jinak dibanding jenis buaya lainnya,” tutur Hartany.
Penyerahan buaya ini disambut baik oleh pihak BKSDA Kalimantan Tengah. Junaidi Slamet Wibowo, S.Hut, M.Si., selaku perwakilan BKSDA Kalteng, menyampaikan apresiasi mendalam kepada Hartany atas hibah yang diberikan. “Buaya ini akan segera menjalani proses rehabilitasi dan penanganan lebih lanjut di bawah kerja sama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah,” ujar Junaidi.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, Agustan Saining, S.Hut., turut mengapresiasi langkah Hartany. Ia menyatakan bahwa kehadiran buaya sapit ini akan menambah keragaman fauna di Hutan Kota Nyaru Menteng yang berlokasi di Kilometer 27 Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya. “Penambahan fauna seperti buaya ini sangat bermanfaat untuk memperkaya koleksi satwa yang dimiliki Hutan Kota Nyaru Menteng,” ucapnya.
Hutan Kota Nyaru Menteng, yang dikelola oleh Dinas Kehutanan Provinsi, kini telah memiliki beragam satwa, termasuk rusa, kura-kura, ikan, dan buaya. Dengan kedatangan Kubu, koleksi fauna di Hutan Kota akan semakin lengkap dan menjadi sarana edukasi bagi masyarakat serta lembaga penelitian.
Agustan juga menegaskan bahwa pengembangan Hutan Kota Nyaru Menteng akan terus dilanjutkan, dengan harapan dapat menjadi destinasi wisata edukasi unggulan bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. “Kami berharap akan ada lebih banyak flora dan fauna yang dapat dikoleksi oleh pengelola, demi edukasi dan pelestarian alam,” tambah Agustan, yang dikenal sebagai sosok terdepan dalam upaya pelestarian dan pengelolaan Hutan Kota Nyaru Menteng.
Penyerahan buaya sapit ini menjadi contoh nyata dari upaya konservasi dan kolaborasi antara masyarakat dan instansi pemerintah dalam menjaga keanekaragaman hayati di Kalimantan Tengah.(red)