Banjarmasin, Berita4terkini.com – Peredaran narkotika jenis sabu tak ada habis habisnya. Sebelumnya beberapa waktu lalu, Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) menggagalkan upaya penyeludupan sabu seberat 33,8 kilogram oleh Polres Lamandau, kini Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali berhasil menyita sebanyak 14,3 kilogram shabu dan ratusan pil dan serbuk ekstasi serta ratusan gram ganja kering.
Jumlah narkoba yang tergolong pantastis inipun di musnahkan di Aula Mathilda Batlayeri Polda Kalsel, di Kota Banjarmasin, Selasa (4/6) siang.
Bersama barang bukti, sebanyak 32 tersangka pun dihadirkan dalam gelar perkara yang dihadiri oleh Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kalsel yang turut melakukan pemusnahan barang haram tersebut dengan cara diblender.
Direktur Resnarkoba Polda Kalsel Kombes Pol Kelana Jaya, mengatakan, tersangka dan barang bukti merupakan hasil pengungkapan tindak pidana operasi Antik Intan jajaran Ditresnarkoba Polda Kalsel pada tanggal 17 hingga 30 mei 2024.
Dia menjelaskan, dari hasil opersi intan antik yang kemudian digelar hari ini, telah mengungkap 12 kasus dengan menetapkan 22 orang tersangka. Di antaranya, 21 laki-laki dan satu perempuan beserta bukti.
“Barang bukti shabu-shabu seberat 14,3 kilogram, ekstasi 407 setengah, 35,64 gram serbuk ekstasi dan 411,68 gram ganja,” terang Kelana Jaya.
Dia menyebut, untuk Polres dan Polresta jajaran mengungkap total 258 kasus dengan jumlah tersangka ratusan orang beserta barang bukti dari tangan para pelaku.
Dengan rincian, 310 orang terdiri dari 292 laki-laki dan 18 perempuan. Barang bukti berupa shabu-shabu seberat 7,6 kilogram. Ekstasi 2.146 butir, 10,81 gram serbuk ekstasi, carnophen, 9.386 butir, psikotropika, 2.135 butir dan daftar G 2.000 butir.
“Sejauh ini polisi menyimpulkan Provinsi Kalsel masih menjadi pasar yang menggiurkan bagi para pengedar narkotika,” tegas Kelana Jaya.
Sebagai aparat penegak hukum lanjut dia, Polda Kalsel telah melakukan berbagai upaya, serta bekerjasama untuk melakukan penanggulangan.
Dari indikasi yang dikembangkan polisi, sindikat berasal dari jaringan yang sama yaitu, Malaysia yang menyusup melalui Kalbar, Kalteng hingga ke Kalsel. Bahkan otak pelaku yang saat ini berstatus buron diduga kuat mengendalikan peredaran.
Diapun menyebut, sejauh ini hasil pengungkapan masih kecil dari apa yang bisa aparat lakukan.
“Mungkin masih banyak yang berkeliaran di luar sana. Karena itu, kami perlu partisipasi dari seluruh warga Kalsel agar Ditresnarkoba bisa terus melakukan pengungkapan,” harapnya.
Untuk diketahui, sebelumnya pada kurun Februari-April 2024 Ditresnarkoba Polda Kalsel menyita 10,6 kilogram shabu, 1.122 butir ekstasi dan 412,35 gram ganja, dengan tersangka 42 orang laki-laki dan 2 perempuan, dengan jumlah laporan sebanyak 34 kasus.(red/yb)