
MENGECEK : Kepala SMAN 1 Kuala Kurun Batuah ketika mengecek porsi MBG yang akan dikonsumsi oleh peserta didik, Kamis, 9 Oktober 2025.
Kuala Kurun, Berita4terkini.com – Uji coba perdana makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Gumas menyasar tiga sekolah, yakni SMAN 1 Kuala Kurun, MA Nurul Yaqin Kuala Kurun, dan MTs Nurul Yaqin Kuala Kurun. Dengan jumlah porsi yang disediakan SPPG Polres Gumas sebanyak 990 porsi.
“Dalam dua hari pelaksanaan program MBG di SMAN 1 Kuala Kurun berjalan lancar. 917 porsi yang disediakan dapur SPPG telah sesuai dengan jumlah peserta didik,” kata Kepala SMAN 1 Kuala Kurun Batuah, Jumat, 10 Oktober 2025.
Dalam pelaksanaannya, kendala dalam MBG adalah waktu yang singkat yakni hanya setengah jam untuk jam makan siang sekolah. Untuk itu, pihaknya masih mencari pola membagikan ratusan porsi MBG itu dengan lebih cepat.
“Kalau hari pertama kami menugaskan dua orang perwakilan dari kelas untuk mengambil porsi MBG. Agar lebih cepat, di hari kedua kami tugaskan enam orang perwakilan kelas, dengan dibantu guru piket,” jelasnya.
Nantinya, akan dilakukan evaluasi kembali apa saja kekurangan untuk menjadi lebih baik, cepat, efektif dan efisien.
“Setiap hari, kami juga menyampaikan laporan ke provinsi, dengan menggunakan aplikasi khusus, yakni Pena Kalteng Berkah,” terangnya.
Terpisah, Kepala Disdikpora Kabupaten Gumas Aprianto menuturkan, porsi MBG yang disediakan oleh SPPG Polres Gumas sebanyak 990 porsi. Itu sebagai awal untuk melihat respon peserta didik, bagaimana cara penyaluran, cara kerja di dapur MBG, dan apa saja kekurangannya.
“Secara bertahap, porsinya akan bertambah dan mencapai minimal 3.000 porsi. Nanti dari dapur SPPG dan badan gizi nasional (BGN) juga akan melakukan evaluasi internal,” tegasnya.
Sekarang ini, Kabupaten Gumas juga mengusulkan sejumlah kecamatan masuk kategori wilayah tertinggal, terluar dan terpencil (3T), untuk sasaran MBG yang jumlahnya dibawah 1.000 porsi.
“Contoh di Kecamatan Miri Manasa, jumlah peserta didik hanya 500 lebih, sehingga kami mengusulkan untuk dimasukkan ke dalam wilayah 3T,” ujarnya.
Dia menambahkan, pengelolaan MBG di daerah 3T akan diserahkan ke pihak ketiga atau masyarakat untuk membuat dapur SPPG dengan biaya sendiri, dan akan diganti oleh BGN dalam bentuk uang sewa selama empat tahun.
“Sekarang ini, pengusulan 3T sedang di pleno oleh BGN, dan semoga Kabupaten Gumas bisa masuk,” tukasnya. (Red)