
Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kapuas, Sera Sintanola saat menghadiri kegiatan Gerakan Percepatan Tanam Padi di lokasi cetak sawah rakyat, Desa Sumber Agung, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Sabtu (30/8/2025).
Kuala Kapuas, berita4terkini.com – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Kapuas, Sera Sintanola dan anggota DPRD Kapuas turut menghadiri kegiatan Gerakan Percepatan Tanam Padi di lokasi cetak sawah rakyat, Desa Sumber Agung, Kecamatan Dadahup, Kabupaten Kapuas, Sabtu (30/8/2025).
Turut hadir Penjabat Sekretaris Daerah (PJ Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, Bupati Kapuas HM Wiyatno, Wakil Bupati Kapuas Dodo, unsur Forkopimda Kabupaten Kapuas, Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas, para Kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah maupun Kabupaten Kapuas, para camat, kepala desa, perwakilan Balai Wilayah Sungai Kalimantan II, tenaga ahli dari Kementerian Pertanian, serta para petani setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Kapuas HM Wiyatno menyampaikan bahwa kegiatan tanam ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan di Dadahup. Sebelumnya, penanaman perdana sudah dilakukan di Desa Sungai Kayu.
“Ini tanam pertama yang kita laksanakan di sini. Sementara di tempat lain, kita kemarin sudah melakukan penanaman perdana di Desa Sungai Kayu. Harapannya yang terjadi di Sungai Kayu tidak terjadi di Dadahup. Di Sungai Kayu, kondisi lahan bagus, tetapi tanamannya tidak tumbuh dengan baik sampai sekarang. Kita berharap itu tidak terjadi di sini,” tegas Bupati.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan capaian panen raya di beberapa wilayah Kapuas. Panen raya telah berlangsung di Kecamatan Bataguh, Desa Terusan, dengan luas sekitar 3.800 hektar dari potensi hampir 20.000 hektar. Panen raya juga dilakukan di Kecamatan Tamban Catur dengan luas 5.000 hektar dari potensi hampir 10.000 hektar, serta di Kapuas Timur dengan luas sekitar 9.000 hektar yang sebagian besar masih berupa padi lokal.
“Di Bataguh dan Tamban Catur, sudah ada kombinasi antara padi lokal dan unggul. Bahkan padi unggul mampu lima kali tanam dalam dua tahun. Ke depan, kita harap Dinas Pertanian membina masyarakat, minimal satu kali tanam padi lokal dan satu kali padi unggul, sehingga bisa dua kali panen,” ujarnya.
Bupati juga menegaskan bahwa Dadahup harus menjadi bagian dari sentra produksi pangan.
“Sarana-prasarana sudah ada, bahkan jalan hotmix sampai ke sawah. Jadi tantangan kita sekarang adalah bagaimana menjadikan Dadahup ini salah satu kecamatan penyuplai beras untuk Kapuas dan Kalimantan Tengah. Target besar kita adalah swasembada pangan, bukan hanya untuk Kapuas tetapi juga untuk mendukung kebutuhan Kalimantan Tengah,” tambahnya.
Di akhir sambutan, Bupati mengingatkan pentingnya peran kepala desa, camat, dan dinas terkait dalam mendampingi petani.
“Mudah-mudahan dengan gerakan tanam cepat hari ini nanti bisa dilanjutkan. Jangan sampai terhenti di sini. Walaupun sudah ada drone, tetap harus ada upaya manual jika ada bagian yang tidak tumbuh. Harapan kita, 3-4 bulan ke depan kita bisa panen raya di sini,” ucap Wiyatno.
Sementara itu, PJ Sekda Provinsi Kalimantan Tengah, Leonard S. Ampung, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan gerakan percepatan tanam padi ini.
“Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mengapresiasi apa yang sudah dilakukan. Ini merupakan tanam perdana di lokasi cetak sawah yang merupakan bagian dari target 66 ribu hektar cetak sawah di Kalimantan Tengah, ditambah dengan optimasi lahan yang juga dilakukan bersama bapak-bapak dari TNI. Mudah-mudahan apa yang kita lakukan hari ini betul-betul bisa sukses,” ujarnya.
Leonard menambahkan bahwa modernisasi peralatan pertanian, seperti penggunaan drone, alsintan, bantuan bibit, pupuk, hingga dolomit, akan mendukung peningkatan produktivitas.
“Tentunya ini tidak lepas dari kerja sama kita semua Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten, para camat, Kepala Desa, hingga Petani. Program ini adalah bagian dari program strategis nasional karena Kalimantan Tengah ditetapkan sebagai Lumbung Pangan Nasional dalam RPJMD,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya memperhatikan periode tanam dan kondisi lahan, terutama saat musim hujan ketika ketinggian air melebihi 30 sentimeter yang dapat merusak tanaman. Selain itu, Pemprov Kalteng akan mendukung pengembangan komoditas lain, seperti jagung, yang juga potensial di wilayah Kapuas.
“Kapuas sejak dulu adalah salah satu penopang utama lumbung pangan di Kalimantan Tengah, bersama Pulang Pisau dan daerah lainnya. Karena itu, mari kita semua tetap bersemangat. Ketahanan pangan adalah hal mendasar bagi bangsa kita. Kalau ketahanan pangan lemah, negara juga akan goyah. Maka Bapak Presiden sejak awal sudah menekankan pentingnya ketahanan pangan, dan Kalimantan Tengah harus menjadi bagian dari itu,” jelasnya.
Dirinya mengajak untuk terus mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan program ke depan.
“Sekali lagi terima kasih kepada Bupati Kapuas, Wakil Bupati, jajaran Pemerintah Kabupaten Kapuas, Kementerian Pertanian, dan seluruh pihak. Mari kita bahu-membahu menyukseskan program cetak sawah dan optimasi lahan ini, agar manfaatnya bisa dinikmati masyarakat luas dan membawa kesejahteraan,” pungkasnya.
Kegiatan ditutup dengan aksi simbolis tanam padi bersama oleh Bupati Kapuas, PJ Sekda Provinsi Kalteng, Wakil Bupati Kapuas, Forkopimda, dan para petani, sebagai wujud semangat kebersamaan dalam memperkuat sektor pertanian dan mewujudkan Kabupaten Kapuas sebagai salah satu lumbung pangan Kalimantan Tengah. (Red)