
Petugas Dinkes Kobar saat lakukan fogging (pengasapan). (ist)
Pangkalan Bun, Berita4terkini.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) melakukan fogging atau pengasapan di Perumahan Delima RT 08 dan RT 14, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, pada Rabu (26/2/2025).
Langkah ini merupakan respons cepat terhadap laporan adanya seorang anak yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) di wilayah tersebut.
Bajuri, SKM, Koordinator Tim Kerja P2 Menular Dinas Kesehatan Kobar, menjelaskan bahwa fogging dilakukan untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti, yang menjadi vektor utama penyebaran DBD. Namun, sebelum fogging dilakukan, tim terlebih dahulu melakukan penyelidikan epidemiologi untuk memastikan adanya kasus lain, menentukan luas area yang perlu difogging, serta memastikan bahwa penderita benar-benar tertular di lokasi tersebut.
“Begitu mendapat laporan kasus DBD, kami langsung menurunkan tim sebanyak empat orang dari Puskesmas Madurejo dan dua orang dari supervisor Diskes, dengan delapan unit mesin fogging. Penyemprotan dilakukan di rumah-rumah warga serta tempat-tempat yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, seperti area kumuh, selokan, dan tempat penampungan air,” ujar Bajuri.
Selain fogging, Bajuri juga mengimbau masyarakat untuk aktif melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan menerapkan 3M Plus, yakni Menguras tempat penampungan air, Menutup rapat wadah air, dan Mendaur ulang barang bekas yang dapat menampung air.
“Setiap kepala keluarga bertanggung jawab atas kebersihan lingkungan masing-masing. Jika ada warga yang membutuhkan larvasida atau abate, silakan minta ke puskesmas terdekat. Jika ada anggota keluarga mengalami demam tanpa sebab yang jelas, segera periksakan ke fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Ketua RT 14 Kelurahan Madurejo, Muhammad Nur, menyampaikan apresiasi atas aksi cepat Dinas Kesehatan dalam menangani penyebaran DBD di wilayahnya. Ia juga mengajak warga untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan.
“Kami mengimbau warga agar selalu menutup, menguras, dan mendaur ulang wadah yang bisa menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk, seperti ban bekas, kaleng, dan ember,” ujarnya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Madurejo, Muhammad AR, juga mengapresiasi langkah cepat Dinas Kesehatan Kobar dalam menangani kasus DBD.
“Kami sangat menghargai respons cepat ini. Semoga dengan adanya fogging, penyebaran DBD dapat ditekan dan tidak ada lagi korban di lingkungan kami,” tuturnya.
Demam berdarah masih menjadi ancaman serius, terutama saat musim hujan. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Kobar terus mengingatkan masyarakat untuk melakukan langkah pencegahan seperti 3M Plus, menanam tanaman pengusir nyamuk, serta menggunakan kelambu atau obat nyamuk saat tidur.
Dengan adanya fogging ini, diharapkan angka kasus DBD di Kotawaringin Barat, khususnya di Kelurahan Madurejo, dapat ditekan dan masyarakat semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sebagai upaya pencegahan penyakit.(red)