
Palangka Raya, Berita4terkini.com – Perwakilan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/ Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) menyelenggarakan acara SOFT OPENING SIBANGGA PEKA KELUARGA KUAT yang secara umum bertujuan untuk mensinergikan program bangga kencana dengan program percepatan penurunan stunting, pada Kamis (5/12/24).
Sebagai pusat informasi, konsultasi, fasilitasi pelayanan dan rujukan program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting, pelayanan yang dapat dilayani meliputi Informasi Program Gerakan Orang Tua Asuh (GENTING), Informasi program Bina Keluarga Balita, Informasi Kampung Keluarga Berkualitas, informasi data keluarga berisiko stunting, informasi Percepatan Penurunan Stunting, informasi dan dokumentasi Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga, konsultasi dan konseling Bina Keluarga Remaja, konsultasi dan konseling pra nikah, konsultasi dan konseling Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, konsultasi dan konseling Bina Keluarga Lansia dan informasi Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor
Pengguntingan pita dilakukan oleh Wakil Gubernur Kalimantan Tengah selaku ketua TPPS Prov.Kalteng yang diwakili Kadis P3AP2KB Prov.Kalteng dr. Linae Victoria Aden, M.M.Kes sebagai tanda telah diresmikananya Ruang Inovasi SIBANGGA PEKA KELUARGA KUAT untuk menjadi pusat informasi, konsultasi, fasilitasi, pelayanan dan rujukan program bangga kencana dan percepatan penurunan stunting.
Kepala Perwakilan Kemendukbangga / BKKBN Kalteng, dr. Jeanny Yola Winokan, MAP mengatakan Strategi Pembangunan Keluarga melalui Optimalisa Pengembangan Bina Keluarga Balita di Kampung Keluarga Berkualitas Dalam Rangka Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Kalimantan Tengah, dengan akronim SIBANGGA PEKA KELUARGA KUAT.
“Saya mengharapkan SIBANGGA PEKA KELUARGA KUAT menjadi branding dan ikon Kemendukbangga/BKKBN Prov. Kalteng dalam mengintegrasikan program bangga kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kalimantan Tengah,” pungkas dr. Jenny. (red)