Palangka Raya, berita4terkini.com – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (pemprov Kalteng) melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) melakukan kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya (UPR) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan tema “Kajian dan Telaah Hasil-Hasil Penelitian Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah”, yang dilaksanakan di Aula Bappedalitbang Provinsi Kalimantan Tengah, Kamis (6/6/2024).
Dalam sambutannya, Kepala Bappedalitbang Prov. Kalteng Leonard S. Ampung membuka kegiatan menyampaikan bahwa FGD ini bertujuan untuk mengevaluasi dan membahas 11 kajian penting yang dilakukan dalam sektor pendidikan, pariwisata, perikanan, pertanian, kesehatan, UMKM, dan fiskal daerah.
“FGD ini diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah strategis yang konkret untuk pembangunan berkelanjutan di Provinsi Kalimantan Tengah. Keterlibatan berbagai pihak dan kolaborasi antar instansi menjadi kunci sukses dalam mewujudkan rekomendasi yang telah disepakati,” ucap Leonard.
Beberapa rekomendasi strategis yang dihasilkan dari FGD ini dari sektor pendidikan meliputi pentingnya meningkatkan akses dan pemanfaatan digital library untuk meningkatkan minat baca peserta didik, perlunya dukungan kebijakan anggaran pendidikan yang optimal untuk peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) serta penguatan program KKN bagi mahasiswa untuk membantu pendidikan di wilayah pedalaman, terutama dalam kemampuan dasar seperti membaca dan teknologi.
Kemudian, dari sektor perikanan menghasilkan rekomendasi pengembangan budidaya udang Vaname dan ikan lainnya di Sukamara, dengan rekomendasi pendirian pabrik pakan untuk membantu masyarakat lokal. Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk industri pengolahan ikan guna meningkatkan nilai tambah produk perikanan lokal.
Lalu, dari sektor UMKM menghasilkan rekomendasi promosi digital dan pemasaran produk UMKM, seperti batik tenun khas Kalimantan Tengah, untuk meningkatkan daya saing dan pemasaran produk. Penguatan pusat layanan usaha terpadu (PLUT) serta fasilitasi sertifikasi halal dan HAKI untuk UMKM.
Selanjutnya, dari sektor Pariwisata menghasilkan rekomendasi peningkatan infrastruktur dan aksesibilitas ke kawasan wisata, termasuk hutan mangrove dan wisata ekowisata lainnya. Promosi pariwisata berbasis konservasi lingkungan dan pengembangan destinasi wisata baru yang belum tereksplorasi.
“Terakhir, dari sektor kesehatan menghasilkan rekomendasi intervensi spesifik dan sensitif untuk pencegahan stunting, termasuk perbaikan sanitasi dan akses air bersih, serta pendidikan pola asuh yang baik; masalah stunting harus diatasi dari awal sejak kehamilan ibu (kesehatan ibu dan bayi dalam kandungan) sampai dengan nutrisi yang diberikan ketika dewasa; kolaborasi antar dinas, dalam berbagai kegiatan sehingga dapat menurunkan angka stunting di Kalteng. Kajian sosiologis budaya dan nilai-nilai masyarakat yang berkontribusi positif terhadap penurunan stunting dan peningkatan kesehatan masyarakat. Hasil kajian di OPD, survei kesehatan dari Dinas perlu dikaji lebih lanjut serta di beberapa tingkat desa belum terlalu paham mengenai isu stunting, karena faktor geografis,” bebernya.
Adapun hasil penelitian yang dikaji dan ditelaah dalam FGD tersebut yaitu Kajian Pelestarian Hutan Mangrove di Desa Kubu Kabupaten Kotawaringin Barat Provinsi Kalimantan Tengah 2023; Kajian Tingkat Efektivitas Pengembangan Perikanan secara Berkelanjutan di Kabupaten Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2023; Kajian Antisipasi dan Kesiapan Budidaya Padi di Kawasan Food Estate menghadapi El Nino 2023; Kajian Determinan, Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Pencegahan Stunting di Kabupaten Murung Raya Kalimantan Tengah 2023; Kajian Pemetaan dan Penyusunan Profil Kondisi dan Potensi Pendidikan Kalimantan Tengah 2018, Optimalisasi Fiskal Daerah Potensi Penerimaan dan Penggunaannya di Kalimantan Tengah 2018; Kajian Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah di Kalimantan Tengah 2018; Pemetaan Klaster Potensi Pariwisata di Provinsi Kalimantan Tengah 2018; Kajian Analisis Teknik dan Sosial Ekonomi Program Food Estate di Kalimantan Tengah 2018; Kegiatan Kajian Pemetaan dan Penyusunan Profil Kondisi dan Potensi Pendidikan di Kalimantan Tengah (Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan) 2016 serta Kajian Optimalisasi Pemanfaatan CSR untuk Kegiatan Produktif dalam Upaya Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat di Provinsi Kalimantan Tengah 2018. (Red/MMC)