Pangkalan Bun, Nusaborneo.com – Dinas Perikanan Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Kotawaringin Barat (DPKP Kobar) menggelar Pelatihan Manajemen Usaha Perikanan Tangkap dan Akses Permodalan Serta Pembuatan Alat Penangkap Ikan (Api) Ramah Lingkungan Jaring Hela Dasar untuk Nelayan Kecil.
Sebanyak 40 peserta perwakilan dari Kelompok Usaha Bersama (KUB) Nelayan binaan DPKP Kobar dan penyuluh perikanan sebagai pendamping teknis pelaku usaha bidang perikanan di lapangan mengikuti pelatihan manajemen usaha perikanan dan permodalan bertempat di Aula Balai Latihan Kerja, Selasa (11/06).
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPKP Kobar dalam sambutanya mengatakan bahwa usaha perikanan tangkap yang mempunyai potensi besar diharapkan mampu menjadi peningkatan ekonomi masyarakat.
“Untuk itu pemerintah daerah akan terus melakukan pendampingan pada KUB yang ada di Kobar serta bersinergi dengan penyuluh perikanan kementerian kelautan dan perikanan untuk membantu mengoptimalkan potensi perikanan tangkap di Kobar,” ujar Plt Kepala DPKB Rusliansyah.
Rusliansyah juga menjelaskan, penangkapan ikan merupakan hulu yang sangat besar menyumbang perkembangan perekonomian daerah khususnya bagi pelaku usaha nelayan.
Untuk itu dalam beberapa tahun terakhir Pemda melalui DPKP Kobar telah menyalurkan Alat Penangkap Ikan (API) dalam bentuk jarring maupun kapal beserta alat tangkap.
Dalam kesempatan ini pula Kabid Perikanan Tangkap dan Pengawasan Sumberdaya Hasil Perikanan mengatakan, seiring berjalannya waktu dengan banyaknya API yang sudah disalurkan mengalami kendala maupun kerusakan yang seharusnya bias ditangani sendiri, namun karena pelaku usaha banyak yang belum memiliki keterampilan.
“Hal inilah yang menjadi salah satu alasan DPKP Kobar menggandeng Balai Besar Penangkapan Ikan (BPPI) Semarang merasa perlu untuk meningkatkan keterampilan dan wawasan nelayan dalam pembuatan API yang ramah lingkungan, serta simulasi cara penggunaan jarring serta menambah pengetahuan nelayan dalam manajemen keuangan serta mengakses permodalan melalui kegiatan pelatihan ini,” ujar Kabid Perikanan Tangkap dan Pengawasan Hasil Perikanan Manis Suharjo.
Lanjut dia, Kami berharap melalui pelatihan ini nelayan pada suatu saat nanti mampu merawat dan menjaga alat tangkap agar umur teknis pemakaian alat tangkapnya bias lebih lama lagi dibanding sebelum nelayan mendapat pelatihan, agar nanti penghasilan nelayan akan lebih optimal untuk meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” tutup Manis Suharjo.
Pelatihan yang berlangsung dari tanggal 11-13 Juni 2024 ini, peserta tidak hanya diberikan materi oleh narasumber dari DPKP Kobar, BPPI Semarang, Penyuluh Perikanan KKP, LPPM Untama (Pendamping Akses Permodalan) tetapi peserta juga mendapatkan praktek pembuatan API atau jaring ramah lingkungan.(red)