Palangka Raya, berita4terkini.com – Bertempat di Ruang Rapat Bajakah LT. II Kantor Gubernur Kalteng, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Ekbang) Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Setda Prov. Kalteng) Sri Widanarni mewakili Sekretaris Daerah Prov. Kalteng memimpin Rapat Evaluasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terhadap Hasil Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terkait Inflasi Kalteng Bulan Mei 2024, Selasa (4/6/2024).
Turut hadir pada rapat ini, Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Yuas Elko, Perwakilan BI Kalteng serta Kepala Perangkat Daerah/ Instansi Vertikal dilingkup Prov. Kalteng terkait. Hadir secara virtual TPID dari Kabupaten/ Kota se-Kalteng.
Dalam sambutan pengantarnya, Asisten Ekbang Sri Widanarni menyampaikan pertemuan ini sangat penting karena merupakan program prioritas pemerintah terutama masalah inflasi yang harus benar-benar dijaga dan dikawal sehingga daya beli masyarakat tetap terjaga dan berdampak terhadap kesejahteraan masyarakat.
Sri Widanarni menekankan terkait dengan inflasi di Kalteng masih berada di area zona aman. Pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Prov. Kalteng sebesar 2,72 persen.
“Tentunya hal ini harus kita pertahankan dan bahkan kita berupaya untuk menjaga kestabilan inflasi di Kalimantan Tengah bisa lebih rendah daripada saat ini,” ucap Sri.
Diingatkannya, bagi daerah yang inflasinya masih tinggi agar bisa lebih aktif lagi dalam menjaga inflasi. Sri juga meminta komitmen seluruh stakeholders agar bersama-sama memperkuat sinergi dalam upaya menjaga stabilisasi harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok.
[espro-slider id=1165]
Pada kesempatan tersebut, Sri Widanarni mengapresiasi kegiatan pasar murah yang dilaksanakan di kabupaten/ kota yang memberikan subsidi dengan nilai cukup signifikan. selain itu juga, ia mengapresiasi Bulog yang telah menyediakan bahan pangan yang terjangkau dan di bawah harga pasar.
“Harapannya teman-teman dari kabupaten/ kota bisa melaksanakan kegiatan pasar murah sehingga kebutuhan masyarakat tetap terpenuhi dan tidak sampai terjadi inflasi yang menyebabkan daya beli masyarakat berkurang,” pungkasnya.
Sementara itu, Statistisi Ahli Pertama BPS Prov. Kalteng Stevan Cahya dalam paparannya menyampaikan pada Mei 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Prov. Kalteng sebesar 2,72 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,96. Sementara itu, Tingkat inflasi month to month (m-to-m) dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Prov. Kalteng bulan Mei 2024 masing-masing sebesar 0,22 persen dan 1,34 persen.
“Dalam hal ini, kelompok makanan, minuman dan tembakau memiliki andil terbesar terhadap inflasi bulanan Kalteng yaitu sebesar 0,23 persen. Sejalan dengan inflasi bulanan yang mengalami inflasi, secara tahunan Prov. Kalteng juga mengalami inflasi. Kelompok makanan, minuman dan tembakau memiliki andil terbesar terhadap inflasi Prov. Kalteng yaitu sebesar 1,94 persen,” kata Steven. (Red)