
PADATI : Puluhan warga memadati gerakan pangan murah untuk membeli komoditas pangan yang dijual, di halaman kantor DPKP setempat, Jumat, 15 Agustus 2025.
Kuala Kurun, Berita4terkini.com – Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gumas menggelar bazar gerakan pangan murah, dalam rangka stabilitas pasokan dan harga pangan, serta menyemarakkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI tahun 2025.
“Gerakan pangan murah itu untuk intervensi harga dan kestabilan pasokan pangan. Kurang lebih satu jam, komoditas yang dijual habis dibeli warga,” ujar Kepala DPKP Kabupaten Gumas Eigh Manto, Jumat, 15 Agustus 2025.
Dia menyampaikan, komoditas yang dijual dalam gerakan pangan murah yakni beras premium 125 sak, beras SPHP 200 sak, gula pasir 300 kilogram, ikan patin 100 kilogram, minyak goreng 300 liter, daging ayam ras 50 kilogram, telur 150 tabak, bawang merah 100 kilogram, bawang putih 100 kilogram, dan lombok lima kilogram.
“Semua komoditas pangan itu dijual dengan harga subsidi. Ada juga komoditas dijual dengan harga non subsidi, tetapi masih di bawah harga pasar, seperti mie goreng, kopi, teh, sarden dan sirup,” terangnya.
Dalam gerakan pangan murah, beras premium dijual Rp65.000 per sak lima kilogram, beras medium Rp60.000 per sak lima kilogram, beras SPHP Rp60.000 per sak lima kilogram, gula pasir Rp15.000 per kilogram, minyak goreng Rp15.000 per liter.
Kemudian, telur ayam ras Rp52.000 per tabak, daging ayam ras Rp14.000 per 0,5 kilogram, ikan patin Rp28.000 per kilogram, bawang merah Rp28.000 per 0,5 kilogram, bawang putih Rp12.000 per 0,5 kilogram dan cabai Rp5.000 per ons.
“Di gerakan pangan murah itu, kami juga menjual aneka sayuran, buah-buahan, kue, minuman hingga olahan pangan. Sedangkan untuk penjualan beras SPHP, kami berkerjasama dengan Polres Gumas,” jelasnya.
Dia menambahkan, apabila komoditas yang dijual cepat habis, itu artinya kebutuhan masyarakat atas intervensi harga dari pemerintah memang sangat tinggi.
“Kami mengimbau kepada warga agar berbelanja dengan bijak. Artinya tidak membeli dengan jumlah banyak atau sifatnya memborong, agar warga lain juga mendapat pangan murah,” tukasnya. (Red/mr)